Pemerintah Diminta Miliki Target Penanganan Kemiskinan

25-02-2016 / KOMISI VIII

Proporsi Belanja Bantuan Sosial dari Negara sebesar Rp.782,087 Milyar dimanfaatkan untuk penanganan kemiskinan pada Tahun 2016. Besarnya bantuan negara tersebut, menurut anggota Komisi VIII DPR RI Kuswiyanto, peningkatan anggaran untuk pemberdayaan masyarakat masih kurang terasa.

 

Untuk itu, Pemerintah diminta agar penanganan fakir kemiskinan lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan. “ Semuanya harus berbasis data, jangan sampai ternyata kemiskinan ini hanya sekedar belas kasihan mendapatkan bantuan dari Pemerintah, sehingga suatu saat bansos diputus, tidak menjadi miskin kembali,” kata Kuswiyanto, usai RDP Komisi VIII dengan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/2/2016).

 

Politisi Partai Amanat Nasional ini mengatakan, berdasar teori kemiskinan, ada kemiskinan yang dikategorikan paling miskin, dalam posisi paling bawah 25%, dengan rata-rata pendidikan tidak terlalu bagus dan diberdayakan juga sulit. Kategori paling bawah ini biasanya hanya bisa digunakan untuk pemberian bantuan, misalnya dalam rangka untuk bisa bertahan hidup.

 

Namun Kuswiyanto mengkhawatirkan jika sewaktu-waktu pemberian bantuan sosial ini dihentikan oleh Pemerintah. “Bahayanya jika sewaktu-waktu ini diputus oleh pemerintah karena sesuatu hal, maka dia akan jatuh miskin lagi. Oleh karena itu, dari yang sangat miskin ini harus dinaikkan lagi hingga di bawah garis kemiskinan. Mereka diberikan  program pemberdayaan sehingga suatu saat dia bisa di atas garis kemiskinan," ujarnya.

 

“Melalui pemberdayaan saya yakin begitu program pemerintah ini putus, disertai pendampingan, kemudian diajari bagaimana mengelola pemberdayaan itu, saya yakin akan meningkat sehingga akan berada  di atas garis kemiskinan,” tambahnya. (as) Foto: Kresno/parle/od

BERITA TERKAIT
Revisi UU Haji Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah...
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...